Minggu, 26 Oktober 2014

Kinerja Polantas di Mata Masyarakat



 
“Kinerja Polantas di Mata Masyarakat”
"Kami siap melayani anda".
Kalimat di atas selalu terpampang hampir di setiap kantor polisi di negara ini. Kalau bertanya, seperti apa bentuk pelayanan polisi?  Polisi yang melayani itu seperti apa?
Polisi sebagai pelindung, pengayom, pelayanan, penegak hukum yang garis merahnya adalah untuk memanusiakan manusia dengan mengangkat harkat dan martabat manusia.
Berbicara tentang kinerja, mutu kinerja polri sendiri memiliki berbagai penilaian positif dan negatif dari masyarakat Indonesia. Karena baik buruk citra polri tergantung dari masyarakat dan anggota kepolisian itu sendiri. Apakah masyarakat bersikap apatis, kritis atau juga puas atas kinerja polri yang selama ini telah dilaksanakan.
Tercorengnya citra polri dimasyarakat disebabkan oleh oknum polri yang melanggar aturan yang sudah tercantum dalam UUD, secara nyata sebagai contoh umum yang pernah dipublikasikan oleh beberapa media Informasi di indonesia salah satunya adalah penerimaan suap yang dilakukan oknum polisi oleh pelanggar lalu lintas.
Pemberitaan ini menjadi makanan pokok masyarakat indonesia setiap harinya. Polantas yang seharusnya menegakan peraturan yang berlaku terhadap pelanggaran berkendara malah membuat masyarakat menjadi konsumen dari pelanggaran lalu lintas itu sendiri.
Melihat kinerja polantas yang seperti ini mayoritas masyarakat bukan taat terhadap lalu lintas malah semakin amburadul. Opini yang diasumsi bahwa polantas bisa diajak negosiasi dengan mudah jika masyarakat melanggar rambu-rambu lalu lintas. Semua bisa diselesaikan dengan sejumlah uang saja. Inilah citra yang dibangun di kalangan masyarakat terhadap kinerja polantas selama ini.
Realitas kinerja Polri membutuhkan adanya partisipasi masyarakat untuk membangun bersama sebuah lingkungan yang aman. Tuntutan Profesional, Proporsional, humanis merupakan wujud dari kinerja polri dimata masyarakat. Pisahnya antara Polri dengan TNI, suatu titik terang bahwa militerisme sudah ditinggalkan polri, adaptasi pun segera dilaksanakan dengan proporsional tugas sebagai petugas penegak hukum dibidang keamanan bukan pertahanan.
 Dengan moto tugas polri yaitu polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat, apakah bisa mewujudkannya? atau hanya menjadi asa masyarakat saja?
 Kritikan merupakan sebuah kunci kesuksesan untuk memperbaiki kesalahan yang ada dan Saran merupakan rencana kedepan untuk menjadi lebih baik dari yang sebelumnya serta puas adalah nilai plus dari kinerja yang telah dilaksanakan.
 Masyarakat adalah penilai utama kinerja polri. Kinerja sendiri berkaitan erat dengan manajemen, untuk instansi polri memiliki kinerja yang akan lebih baik atau menjadi yang terbaik untuk kedepannya. Masyarakat akan selalu menanti dan menunggu bukti nyatanya secepatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar